Ketika Diam kita berpikir, Ketika Berbicara kita mengajak, Ketika Menulis kita mengikat ide
Rabu, 06 Oktober 2010
Cahaya 4
Begitulah lelaki peradaban itu terpesona. Kalbunya seakan tersihir dengan ‘kata-kata’ itu. Tetapi nyatanya lelaki itu bukanlah terkena ‘sihir’ atau ‘mantra-mantra’ yang diucapkan seseorang. Tak akan sekuat itu,takkan secepat itu, membuatnya berputar haluan 180 derajat dari 'gelap ke 'terang. Itu mustahil dalam ukuran akal manusia. Ternyata. Lelaki yang bergelar ‘Al-Faruq’ itu terpesona dengan ‘mukjizat’. Ya, mukjizat itu kata kuncinya. Jangkauannya melebihi kemampuan akal manusia. Sentuhan manusia lepas dalam area ini, hanya TanganNya yang berhak menyentuhnya. Tetapi, akankah pesonanya tetap seperti itu? Ya, pesonanya akan terus mempesona, bahkan mungkin akan terjadi berulang setelahnya, sampai ‘kata-kata’ itu tetap ada, hingga ditakdirkan olehNya untuk tiada.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar